Baiklah, bagian mana dari hidup yang selalu tampak berjalan dengan mulus? apa ada yang hidupnya sempurna? itu semua tergantung, sangat tergantung pada sudut pandang masing-masing. Well bagi saya, hidup itu adalah tentang perjuangan, pengorbanan dan bertahan. Kemenangan hanya hak mereka yang berjuang dan berkorban untuk meraihnya. Kalau ada yang bilang hidup itu simpel yang penting dibawa asyik, itu juga ada benarnya. Semua tergantung sudut pandang masing-masing orangnya. Bahkan kita gak punya hak untuk men-judge pilihan sudut pandang orang terhadap kita, tapi kita bisa memilih sudut pandang mana yang membangun dan menyukseskan kita bukan menghancurkan mimpi kita. Itulah indahnya hidup, there is always a choice!
Ketika ada orang lain yang men-judge saya dengan sudut pandang yang bisa menjatuhkan saya maka saya yakin itu juga atas seizin Allah SWT. Lalu, bagian mana dari semua itu yang buruk dalam hidup? GAK ADA! Itulah hidup, kita harus berdamai dengan semua itu. Mengetahui kekurangan, kelemahan dan kealpaan kita bukan mimpi buruk. Yang mimpi buruk itu kalau kita tidak pernah tahu akan semua itu lalu membiarkan itu terjadi hingga akhirnya menyakiti orang di sekitar kita.
Mencari kesempurnaan pada manusia? oh plis daripada buang energi, mendingan gak usah dilakukan. MUSTAHIL! karena yang sempurna hanyalah pencipta dan penulis skenario hidup kita Allah SWT. Gak ada yang lain dan gak akan pernah ada sampai kapanpun. Sempurna di mata manusia jelas berbeda dengan sempurnanya takdir hidup yang Allah turunkan untuk kita. Bagi saya, itulah sempurna yang sesungguhnya dimana saya sadar hanya manusia dan Allah adalah pencipta saya. Saya terlahir dan diciptakan dari YANG MAHA SEMPURNA. Harusnya saya bangga, apalagi yang mau saya bantah dalam hidup ini!
Kalau ada yang bilang hidup itu untuk bekerja dan hidup itu untuk punya segalanya, itu juga benar tapi hidup itu juga adalah untuk dinikmati dan disyukuri kan?? sejauh apapun kita berusaha, sekuat tenaga yang kita punya, sehebat apa jabatan kita, sekaya-raya apa orangtua kita, sebanyak apa harta kita, itu semua CUMA TITIPAN. Bahkan kekuatan pada diri kita ini pun tanpa izin Allah SWT gak akan ada apa-apanya. Kembali, menyadari semua itu adalah caraku memahami betapa hidup hanya sementara dan memang harus menerima dan mensyukuri apa yang dititipkan Allah SWT pada kita.
Sejujurnya dulu saya punya cita-cita ingin jadi inilah ingin jadi itulah, sudah berusaha sekuat dan semampu saya agar bisa mewujudkannya meskipun kenyataannya sampai sekarang ada hal-hal yang tak bisa tercapai. Terus harus marah gitu? gak kan? iya, karena ternyata saya menikmati apa yang ada sekarang ini. Saya tak perlu capek-capek membandingkan keberhasilan saya dengan orang lain, cukuplah itu menjadi motivasi dalam berusaha, saya tak perlu melihat keburukan seseorang untuk merasa sedikit merdeka, karena itu hanya akan menunjukkan betapa kita lebih lemah dan buruk dari seseorang itu.
Bicara soal titipan, saya jadi ingat bahwa tubuh kita ini pun adalah titipan dari Allah SWT. Ketika kita memaksanya untuk melakukan banyak hal tanpa memberinya hak untuk beristirahat maka sebenarnya kita sedang tidak menjaga amanah itu. Dunia ini sepertinya gak ada habisnya yang mau dikejar, tapi tubuh kita punya limit dan itu sering kali dilupakan. Terlambat memberinya makan, kurang minum, kurang olahraga, kurang nutrisi padahal ekspektasi kita terhadap tubuh kita sangatlah besar. Otomatis gak seimbang, ‘maksa’ namanya. Jadilah kita mengundang sakit. Atau kita kurang beribadah, kurang senyum, kurang bersyukur padahal ingin punya banyak teman, ingin dicintai dan ingin mendapat banyak nikmat di dunia.
Karena sadar akan itu, maka sudah seharusnya saya berusaha untuk tidak mengabaikan faktor kesehatan tubuh dan kebutuhan spiritual. Melakukan yang terbaik. Kalau gak bisa makan daging untuk mengasup protein ke tubuh secara rutin ya kan bisa diganti dengan bahan makanan berprotein lainnya, ya tempe ya tahu ya jamur ya telur. Kan protein gak cuma ada di daging aja. Ini rasa syukur namanya. Kalau gak bisa refreshing jalan-jalan ke luar negeri, ya nonton film Korea aja di rumah serasa di Korea plus bisa sambil nemenin anak, ini pun juga rasa syukur namanya. Kalau istirahat malam kurang karena menemani anak begadang, ya udah siang pas anak tidur siang cobalah ikut istirahat juga, ya tidur aja dulu kasi tubuh hak istirahat, merapikan rumah dan lain-lain dikerjakan pelan-pelan.
Tapi untuk kebutuhan spiritual seperti ibadah, balik lagi ke masing-masing orangnya, intinya jangan memaksakan diri kalau memang tubuh lagi gak fit. Kalau yang saya percaya, agama memudahkan bukan mempersulit tapi bukan berarti sengaja dibikin mudah juga, Allah SWT Maha Melihat, pokoknya lakukan yang terbaik. Karena dalam hal ibadah pun bukan tempat manusia untuk men-judge, ini hak Allah SWT. Pokoknya gak usah dibikin ribet juga gak usah dibikin monoton. Semua kan tergantung cara kita aja.
Jadi dari semua hal di atas, bagiku mencintai dan berdamai dengan diri sendiri hanya bisa dilakukan dengan sikap sadar diri. Sadar bahwa saya hanya manusia biasa, sadar semua yang ada pada saya saat ini hanya dititipkan pada saya dan bukan milik saya sepenuhnya dan yang terpenting adalah sadar bahwa segala yang terjadi pada diri saya adalah atas seizin Allah SWT.
“Postingan ini untuk mengikuti Giveaway echaimutenan”
Beberapa kali aku mengunjungi blog ini, dan semakin kagum dengan adanya posting tentang ‘berdamai dengan diri sendiri’ ini. Good luck!
Alhamdulillah, makasih mak Tanti, saya juga banyak belajar dari mak Tanti dan yang lainnya, semoga bermanfaat 🙂
saya kira ini mak Tanti, salah ya saya, belum kenalan ya di blog, maaf keun ya mbak, hehe… 🙂
Agree Maak. Sukses ya buat kontesnya..
aamiin sama2 mak, ayo ikutan juga 🙂
bagus bgt, mak. Sadar diri itu mesti:)
makasih mak 🙂 ayo ikutan GA-nya juga kita belajar dan berbagi bersama 🙂
:”)
itu lambang apa sih mbak e, gak ke baca di blog ku ini hahaha 🙂
senyummmmm
oalah, ini gak bisa baca lambangnya, hiihi 🙂
mensyukuri apa yg sudah Allah beri, salah satu cara kita bisa berdamai dgn diri kita sendiri ya mak…
yes bener banget mak 🙂
Lakukanlah apa yang kita pikir itu baik dan benar
Dan selalu minta petunjuk NYA …agar yang kita pikirkan itu memang senantiasa hal yang baik … dan hal yang benar. Menurut ketentuan NYA
Salam saya Kak
(20/1 : 2)
Wah komen saya ilang … tulis lagi ah … (kalo dobel maap ya Kak)
Mari kita lakukan apa yang kita pikir baik dan benar …
Dan senantiasa minta petunjuk dari NYA … sehingga apa yang kita pikirkan itu adalah pikiran yang baik dan pikiran yang benar
salam saya Kak
(20/1 : 2)
benar sekali Om, sepakat dengan apa yg Om sampaikan 🙂
setuju mak.. kita tidak bisa sempurna..yang ada adalah terus berusaha untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagiii…semoga menang ya mak GAnya 🙂
makasih mak, betul sekali sepakat mak Indah 🙂 aamiin semoga yg terbaik untuk kita smua.
yes seapakat mak 🙂
tulisan yang bagus mbak. reminder buat saya 🙂
sama-sama mbak 🙂 saling mengingatkan ya.
Bener juga ya, seringkali kita over ekspektasi ke tubuh kita tanpa kita mau memikirkan apa sebenarnya yg dibutuhkan tubuh kita sebagai imbangan ekspektasi tadi. Kadang2 kita sendiri ya ternyata yg nggak adil pada tubuh kita
betul sekali mbak, mari kita lebih peduli pada hak-hak tubuh kita 🙂 makasih dan mampir mbak
Ini dah berkah ngeblog, td abis berkunjung ke blog pak de, pulang2 dpet semangat, skrg berkunjung ke blog mak dame, eee dapet motivasi. Kurang apa coba. Alhamdulillah.
Setuju mak, tak perlulah mengorek2 kelemahan kekurangan org lainagar kita merdeka. Mending dipakek utk memanjakan diri. Slh satunya dg ngeblog, wara wiri di blog temen2, ikut lomba, sharing2, alhamdulillahl sesuatu dah. Tfs ya mak dame, sukak bgd sm tulisannya 🙂
aamiin, kita sama-sama saling belajar dan mengingatkan ya mak 🙂
Selalu bersyukur atas nikmat yang di berikan ya mak. Tubuh juga perlu istirahat. Good luck ya
betul mba 🙂 terus belajar bersyukur seumur hidup kita 🙂